Monday, March 13, 2017

Profil Lawson















Lawson adalah jaringan waralaba convenience store yang berasal dari Jepang yang juga beroprasi di Indonesia. 

Sejarah
Lawson didirikan oleh seorang pemilik pabrik susu bernama J.J. Lawson di negara bagian Ohio, Amerika Serikat pada tahun 1939. Pada tahun 1975 Lawson mulai membuka toko pertamanya di Sakurazuka Osaka, Jepang. Saat ini Lawson memiliki jaringan convenience store terbesar kedua di Jepang setelah 7-Eleven. Logo perusahaan ini berupa kaleng susu untuk mengingatkan orang bahwa Lawson berawal dari toko susu.

Setelah membuka gerai pertama di Okinawa pada Juli 1997, Lawson dicatat sebagai jaringan toko kelontong pertama yang membuka gerainya di 47 prefektur di Jepang. Pada Mei 2011, Lawson membuka toko ke-10.000 di Jepang. Hingga Maret 2013, Lawson memiliki 11.174 toko di Jepang.
Lawson kembali ke negeri asalnya, Amerika Serikat, setelah dibukanya toko pertama Lawson Station di Honolulu, Hawaii pada 7 Juli 2012. Toko pertama dibuka di Sheraton Waikiki dan toko kedua di Moana Surfrider, Westin Resort & Spa.


Lawson Indonesia
Di Indonesia, Lawson menandatangani perjanjian lisensi dengan PT. Midi Utama Indonesia, Tbk dari Alfa Group pada 20 Juni 2011. Midi Utama Indonesia adalah pemilik merek mini market Alfamidi dan Alfaexpress. PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk juga dari Alfa Group adalah pemilik merek mini market Alfamart. Gerai pertama Lawson di Indonesia dibuka di Kemang, Jakarta Selatan pada Juli 2011.Hingga Maret 2013, Lawson telah memiliki 83 toko di Bali, Bandung, Bekasi, Bogor, Depok, Jakarta, Jawa Barat, dan Tangerang. Di Indonesia, pembeli dapat membeli makanan siap saji dan minuman untuk dinikmati di ruang duduk yang terdapat di dalam dan di luar toko. Produk orisinal Lawson di Indonesia adalah oden dan onigiri.

Konsep dan Target Pasar 
Lawson membidik konsumen dengan usia 20-40 tahun, dan lebih disasarkan pada para pekerja. atas alasan tersebut mengapa Lawson sampai saat ini hanya membuka gerai di kota kota besar. Di gerai tersebut akan ada panganan gorengan dan rebusan. Di gerai juga disediakan meja dan bangku. 
Sejalan masyarakat terutama di kota besar yang kian menginginkan yang serba praktis di tengah ritme kehidupan yang makin sibuk. Gerai kecil yang dekat dengan rumah kian dibutuhkan di tengah kemacetan kota yang sering terjadi. Gerai berformat convenience store terus berkembang di dalam negeri, termasuk merek dari luar negeri yang seperti 7-Eleven dan  Circle K. berkembangnya konsep convenience store ini terjadi juga karena melihat pola hidup masyarakat di Jepang dan Hong Kong yang makanan dan minumannya sudah beli bungkusan jadi, jarang makan dan masak di rumah. Indonesia dianggap juga akan ke sana sejalan dengan peningkatan pendapatan. 
loading...

3 comments:

  1. Replies
    1. wah terima kasih atas koreksinya. Lawson memang awalnya dari Amerika lalu populer di Jepang. Namun saat ini tercatat sebagai jaringan retail asal jepang.

      Delete
  2. Wah bagus tulisan mudah di cerna

    ReplyDelete